Bom Waktu Ketimpangan Ekonomi

Eric Garner, seorang kulit hitam, mati di tangan polisi gara2 menyelundupkan rokok. Sebelumnya, juri di pengadilan menyatakan polisi tdk bersalah dlm kasus kematian Brown, kulit hitam juga, krn bersik ap agresif thd polisi. Kejadian itu menyulut kerusuhan rasial yg merebak di banyak kota2 penting di AS.

Seorang senator AS berpendapat pajak atas rokok lah yg menjadi biang keladi penyebab kematian Garner yg memicu kerusuhan rasial. Mgkn dia benar, tapi mengatakan ini justru menafikan atau justru upaya menutup2i penyebab utama yg melatarbelakangi kematian Garner sebenarnya, yaitu penggunaan excessive force oleh polisi NYC. Mengatakan pajak rokok sbg biang keladi kematian Garner, itu sama dgn mengatakan aturan pelarangan peredaran narkoba di AS sbg penyebab matinya gembong2 narkoba di Mexico atau di AmSel. Korban meninggal akibat rokok dan narkoba jauh lbh besar. Argumen ini terlampau dipaksakan, membingungkan dan ngawur.

Ketimpangan pendapatan – yg menjadi momok di hampir semua negara – di kalangan rakyat AS adalah bibit dari ketimpangan sosial. Krisis keuangan 2008, yg disebabkan oleh ketamakan bankir Wall Street, melahirkan warga miskin baru. Bailout pemerintah AS kpd pengusaha2 tamak tsb justru malah menggendutkan kantong mrk melalui pembagian bonus. Ya, bagi2 bonus dgn uang bailout. Gila. Sementara itu masyarakat kulit hitam dan kulit berwarna lainnya pada umumnya masih banyak yg miskin, tdk punya pekerjaan tetap, dan menggantungkan diri pada penerimaan jaminan sosial. Mereka menyaksikan demo ketamakan Wallstreet, menyaksikan warga kaya semakin kaya, smtr mrk semakin tambah miskin. Ketimpangan ini menyebabkan kecemburuan sosial yg terpendam thd kalangan kulit putih. Pemerintah Obama lemah krn DPR dikuasai oleh Republik. Penetapan anggaran sempat kisruh shg pemrth AS melakukan shutdown. Byk kantor2 pmrth yg melakukan pengurangan jam kerja dan pegawai. Jadi bibitnya sudah tersemai, sekam dan bensinnya sudah tersedia. Kasus Garner hanyalah pemantik belaka.

Hashtag #CrimingWhileWhite yg populer pasca keputusan pengadilan sbnrnya adalah bentuk ‘protes’ warga kulit putih, tapi malah kontra produktif krn dinilai kurang empatik. Sebaliknya munculnya hashtag #AliveWhileBlack justru mengungkap borok ketidakadilan yg dialami oleh warga kulit hitam akibat perilaku curiga dan paranoid yg berlebihan dari aparat polisi, yg kebetulan kebanyakan jg warga kulit putih. Dan yg mengejutkan, banyak dari mrk adlh anggota KKK.

Jauh sebelum itu semua, peran media terutama film2 produksi Hollywood juga ikut membangun citra yg kurang baik thd warga kulit hitam (stereotyping), sbgmn dikultuitkan di bawah. Film2 itu menanamkan kesadaran semu ttg bgmn kulit putih lbh unggul drpd kulit berwarna (white supremacy).

Kerusuhan rasial hanyalah sebuah ‘saluran yg tersedia’ akibat adanya ketimpangan dan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi yg berkepanjangan. Rokok memiskinkan dan membuat rakyat RI tidak kompetitif, tidak produktif, dan tif-tif lainnya. Ketimpangan juga menganga di industru tembakau, khususnya terkait upah buruh linting dan petani, yg diupah rendah akibat tak kuasa melawan tata niaga tembakau warisan kolonial dan tak mampu melawan kekuasaan industri rokok yg menggurita dimana2 dgn kekuatan kapitalnya itu, menjerat parlemen dan birokrasi. Persaingan bisnis rokok jg mendorong pencitraan nasionalisme palsu, spt jargon yg sering dihembuskan oleh industri kretek, rokok putih vs rokok kretek. Jargon itu adalah upaya menutupi fakta ketimpangan struktural antara kapitalis rokok yg kaya raya vs buruh/petani yg melarat. Pergeseran selera menjd pembenaran dilakukannya PHK dan mekanisasi.

Semua hal di atas bertujuan utk memaksimalkan profit dgn cara menebar racun dan penyakit kpd rakyat kecil. Mereka kulit putihnya, kita negronya. So, jangan sampai bangsa ini menumpuk sekam dan menyiramnya dgn bensin. Karena pemantik apinya tersedia di mana2. Apakah pemerintah Jokowi menyadari potensi bom waktu ini? Semoga saja, krn jika tidak, harga yg harus kita bayar akan menjadi sangat mahal.

oleh : @Kartolo2000 > http://chirpstory.com/li/243327 via @chirpstory

Tinggalkan Komentar